Klasifikasi dan Pengembangan
I. PENDAHULUAN.
Akuntansi harus memberikan respons terhadap kebutuhan masyarakat akan informasi yang terus berubah dan mencerminkan kondisi budaya, ekonomi, hukum, sosial dan politik yang ada dalam lingkungan operasinya. Sejarah akuntansi dan para akuntan memperlihatkan perubahan secara terus menerus. Pada awalnya, akuntansi tidak lebih dari sistem pencatatan untuk jasa perbankan tertentu dan sekema pemungutan pajak. Sistem pencatatan buku ganda kemudian dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan sejumlah perusahaan dagang. Industrialisasi dan pembagian kerja memerlukan adanya analisis biaya dan akuntansi menejemen. Timbulnya perusahaan modern mendorong pelaporan keuangan dan auditing secara periodik. Agar dapat mengikuti perhatian masyarakat terhadap lingkungan yang makin meningkat dan perhatian terhadap intergritas perusahaan, akuntan telah menemukan cara untuk mengukur dan melaporkan kewajiban pemulihan kondisi lingkungan dan mengungkapkan praktik pencucian uang dan hal – hal sejenis yanga berkaitan dengan kejahatan kerah putih. Akuntansi memberikan informasi pengambilan keputusan kepada pusat surat berharga umum domestik dan internasional yang sangat besar. Akuntansi telah memperluas lingkupnya terhadap konsultasi menejemen dan menggabungkan teknologi informasi yang makin berkembang kedalam sistem dan prosedurnya.
Mengapa kita harus mengetahui bagamana dan mengapa akuntansi berkembang? Jawabanya adalah sama seperti mengapa mempelajari perkembangan dalam bidang yang lain.Kita akan dapat memahami dengan lebih baik sistem akuntansi suatu negara dengan mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangannya. Tentu saja akuntansi berbeda dari satu tempat ke tempat lain diseluruh dunia dan pengetahuan mengenai faktor perkembangan membantu untuk memahami mengapa hal itu terjadi. Dengan kata lain perbedaan – perbedaan yang terlihat –seta persamaan-persamaan – dapat dijelaskan malalui faktor tersebut. Karena akuntansi bereaksi terhadap lingkungannya, lingkungan budaya, ekonomi, hukum dan politik yang berbeda – beda menghasilkan sistem akuntansi yang berbeda dan lingkungan yang serupa menghasilkan sistem yang serupa
II. KLASIFIKASI.
Riset mengenai klasifikasi praktik, sistem dan konsep akuntansi adalah salah satu sarana utama untuk memajukan bidang akuntansi internasional. Proses klafikasi akuntansi internasional telah dicapai dalam dua cara:
1. Klasifikasi - Klasifikasi Subyektif / Klasifikasi Pertimbangan
Upaya awal klasifikasi praktik-praktik akuntansi yang ditelusuri Prof.G.G Mueller yang menyatakan bahwa sepuluh kelompok akuntansi yang berbeda dapat dilihat. Kesepuluh kelompok tersebut adalah :
1. AS/Kanada/Belanda
2. Persemakmuran Inggris
3. Jerman/Jepang
4. Eropa Daratan (Kec.Jerman, Belanda dan Skandinavia)
5. Skandinavia
6. Israel/Mexico
7. Amerika Selatan
8. Negara-negara Berkembang ditimur jauh dan dekat
9. Afrika (Kec. Afrika Selatan)
10. Negara-negara Komunis.
Metode klasifikasi diatas dipakai secara luas oleh institusi-intitusi akuntan nasional, sejumlah organisasi internasional, dan perusahaan-perusahaan jasa akuntansi multinasiona. Dalam comittee on international accounting operations and education 1975 – 1976 dari AAA (American Accounting Association) melaporkan pola akuntansi dunia bisa diklasifikasikan menurut ”Zona Pengaruh” yang mendasarkan kesimpulan mereka pada sumber historis budaya,sosio ekonomi, yang telah mempengaruhi prinsip-prinsip akuntansi yang mendasari pengukuran dan pelaporan akuntansi keuangan dinegara-negara dan wilayah yang berbeda. Komite tersebut membedakan lima zona pengaruh yaitu :
1. Inggris
2. Perancis/Spanyol/Portugal
3. Jerman/Belanda
4. AS
5. Komunis
Setelah dipasikan klasifikasi praktik-praktik akuntansi yang ada sekarang terbukti berguna (Misalnya, dalam mengatur operasi kantor-kantor akuntan global dan sistem pengendalian keuangan perusahaan multi nasional), upaya telah ditingkatakan dengan meletakan klasifikasi pada landasan konseptual yang lebih baik. Metode klasifikasi yang disarankan adalah metode yang dikembangkan oleh Prof. S.J. Gray. Mengevaluasi pengaruh dari faktor-faktor budaya terhadap sistem-sistem akuntansi dengan memperluas riset Prof. G Hofstede yang diplublikasikan dalam culture’s consequences tahun 1980 Hofstede mengidentifikasi empat nilai budaya yaitu :
1. Jarak kekuasaan adalah sejauh mana Hirarki dan pembagian kekuasaan dalam suatu lembaga dan organisasi secara tidak adil dapat diterima
2. Individualisme merupakan kecenderungan terhadap suatu tataan sosial yang tersusun longar dibandingkan terhadap tataan yang tersusun ketat dan saling tergantung.
3. Maskulinitas adalah sejauh mana perana gender dibedakan dan kinerja dan pencapaian yang dapat dilihat/disebut dengan orientasi pencapaian.
4. Penghindaran ketidakpastian adalah sejauh mana masyarakat merasa tidak nyaman dengan ambiguitas suatu masa depan yang tidak pasti.
Riset Gray merupakan suatu terobosan dimana riset tersebut menyiratkan bahwa perbedaan-perbedaan budaya yang nyata mungkin bisa menjelaskan perbedaan-perbedaan antar nasional dalam sistem akuntansi.
2. Klasifikasi - Klasifikasi yang teruji secara Empiris.
Analisis praktik praktik akuntansi dan pelaporan secara nyata dipakai adalah cara lain untuk membentuk sistem klasifikasi. Pelopor dalam upaya ini adalah Prof. R. C. Dacosta, JC Bourgeois dan W.M. Lawson pada satu sisi dan Prof. W. G Frank dan R. D Nair disisi lain, yang mengaplikaskan analisis faktor untuk menumukan “Cluster-cluster” berbasis statistik dario praktik-praktik akuntansi yang ada sekarang. Study tentang cluster mengunakan data-data survei kualitatif mengenai prinsip-prinsip akuntansi dan praktik pelaporan yang disiapakan dan diplubikasikan oleh (price waterhouse internasional) PWI yang dipubikasikan oleh Nair dan Frank mengunakan metodologi analisis cluster untuk menguji apakah ada tren yang nyata kearah harmonisasi internasional diantara 131 praktik akuntansi menurut data-data survei praktik akuntansi dan pelaporan PWI 1973, 1975 dan 1979 diseluruh dunia study tersebut menemukan :
1. Tren yang jelas anatar 1973 – 1979, kearah harmonisasi antar praktik-praktik akuntansi yang dilaporkan oleh PWI.
2. Sebagian besar topik yang telah diumumkan oleh Internasional Standards Committee.
3. Praktik akuntansi di AS sepertinya menjadi modal bagi proses harmonisasi internasional ini.
Hasil ini diperkuat oleh study yang dipbulikasikan oleh Prof. T. S Doupnik tahun 1987, dia mengunakan data-data survei PWI tahun 1975 dan memperbarui sebagian data ini ketahun 1983
III. PENGEMBANGAN
Standart dan praktik akuntansi setiap negara merupakan hasil dari interaksi yang kompleks diantara faktor ekonomi,sejarah,kelembagaan,dan budaya.Dapat diduga akan terjadinya perbedaan antar negara.Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi nasional juga menjelaskan perbedaan akuntansi antarbangsa.Standart-standart akuntansi muncul setelah banyak akuntan banyak mengalami tuntutan hukum,LIFO ditimbulkan oleh kondisi-kondisi inflasi,dan banyak penggungkapan keuangan yang merupakan konsekuensi dari pasar modal publik.Untuk mengasumsikan bahwa kemajuan konseptual yang diperoleh dari berbagai evaluasi berbeda atas berbagai sistem, kondisi dan faktor-faktorlain yang dianggap berpengaruh terhadap akuntansi internasional. Ada beberapa faktor yang memiliki pengaruh langsung terhadap perkembangan akuntansi.
1. Sistem Hukum
Sistem hukum menentukan bagaimana individu dan lembaga berinteraksi. Dengan kodifikasi standar-standar dan prosedur-prosedur akuntansi yang kelihatan alami dan cocok dalam negara-negara Roman atau yang menganut code law.Dalam negara-negara hukum kode, hukum merupakan satu kelompok lengkap yang mencakup ketentuan dan prosedur. Negara hukum kode,memiliki aturan akuntansi digabungkan dalam hukum nasional dan cenderung sangat lengkap dan mencakup banyak prosedur.Sedangkan hukum umum berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode yang lengkap.Pada kebanyakan negara hukum umum,aturan akuntansi ditetapkan oleh organisasi profesional sektor swasta.
2. Sistem Politik
Ikatan politik dan ekonomi jelas bahwa sistem akuntansi yang berguna bagi ekonomi terpusat harus berbeda dengan sistem akuntansi yang optimal bagi ekonomi pasar.Sistem politik juga mengimpor dan mengekspor standar-standar dan praktik-praktik akuntansi.Sistem-sistem politik yang berlaku sekarang bahkan memiliki dampak yang lebih besar atas akuntansi.
3. Sifat Kepemilikan Politik
Kepemilikan publik yang besar atas saham-saham perusahaan menyiratkan prinsip-prinsip pelaporan dan pengungkapan akuntansi keuangan yang berbeda dengan perusahaan-perusahaan kepemilikannya didominasi oleh keluarga atau bank. Dalam sistem berbasis kredit dimana bank merupakan sumber utama pendanaan, akuntansi memliki fokus atas perlindungan kreditor melalui pengukuran akuntasi yang konservatif.
4. Perbedaan Besaran dan Kompleksitas Perusahaan – Perusahaan Bisnis
Masalah kompleksitas juga serupa. Pada konglomerasi besar yang beroperasi dalam lini bisnis yang sangat beragam membutuhkan tehnik – tehnik pelaporan keuangan yang berbeda dengan perusahaan kecil yang menghasilkan produk tunggal. Perusahaan – perusahaan multinasional juga membutuhkan sistem akuntansi yang berbeda dengan sistem akuntansi perusahaan – perusahaan domestik.
5. Iklim Sosial
Pengembangan akuntansi di Perancis mengarah pada pelaporan tentang tanggung jawab sosial perusahaan – perusahaan individual kepada publik. “Konsumerisme” , mulai menghasilkan perubahan – perubahan akuntansi.
6. Tingkat Kompetensi Manajemen Bisnis dan Komonitas Keuangan
Standar – standar dan praktik akuntansi yang rinci sekali tidak memiliki tempat dalam lingkungan dimana mereka disalahartikan dan disalahgunakan. Satu atura teknis yang kompleks mengenai biaya prilaku varian tidak berguna kecuali jika pembacanya memahami akuntansi biaya. Laporan perubahan posisi keuangan juga tidak berarti kecuali jika laporan tersebut bisa dibaca secara kompeten.
7. Tingkat Campur Tangan Bisnis Legeslatif
Legeslatif pajak memperlukan prinsip – prinsip akuntansi tertentu. Dimana pertaturan pajak secara efektif, menentukan standar akuntansi karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban akun untuk mengklaimnya untuk keperluaan pajak. Akuntansi keuangan dan pajak berbeda: laba kena pajak pada dasarnya adalah laba akuntansi keuangan yang disesuaikan terhadap perbedaan – perbedaan dengan hukum pajak. Penilaian persediaan metode LIFO (last in, first out).
8. Ada Legeslasi Akuntansi Tertentu
Adanya peraturan legeslatif khusus untuk aturan-aturan dan teknik-teknik akuntansi tertentu. Undang – undang perusahaan lokal mengandung ketentuan akuntansi yang mengikat profesi akuntansi dan perusahaan – perusahaan bisnis.
9. Kecepatan Inovasi Bisnis
Inovasi bisnis yang langsung mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomiaan dan menentukan manakah yang paling utama. Jenis transaksi ini menentukan masalah akuntansi yang dihadapi yaitu kompensasi eksekutif perusahaan berbasis saham atau sekuritisasi aktifa merupakan sesuatu yang jarang terjadi dalam perekonomian dengan pasar modal yang kurang berkembang.
10. Tahap Pembangunan Ekonomi
Dimana negara yang masih mengandalkan ekonomi pertaniaan membutuhkan prinsip – prinsip akuntansi yang berbeda dengan negara industri maju.
11. Pola Pertumbuhan Ekonomi
Perusahaan – perusahaan dan industri – industri tumbuh, stabil dan menurun. Kondisi stabil mendorong peningkatan persaingan merebutkan pasar – pasar yang ada sehingga memerlukan metode kredit dan metode persediaan yang lebih restriktif sedangkan kondisi yang menurun mungkin mengharuskan penghapusan (write – off) dan penyesuaian yang tidak diperlukan dalam situasi – situasi lain.
12. Status Pendidikan dan Organisasi – Organisasi Profesional
Karena ketiadaan profesi profesionalisme merupakan preferensi terhadap pelaksanaan pertimbangan profesional individu dan regulasi sendiri kalangan profesional dibandingkan terhadap kepatuhaan dengan ketentuaan hukum yang telah ditentukan. Porsi Pola pengembangan komparatif, akan dibagi kedalam empat pendekatan, yaitu;
1. Pola Makroekonomis
Riset dan tulisan dalam bisnis dan ekonomi disusutkan kedalam subyek inti kita akan menemukan bahwa, perusahaan membentuk tujuan –tujuan formal dan informal dan mencocokan operasi – operasinya untuk mengoptimalkan tujuan – tujuan tersebut, negara membentuk kebijakan – kebijakan formal dan informal dan kemudiaan mengadobsi prosedur – prosedur adminitratif untuk mengoptimalkan inplementasi kebijakan – kebijakan. Tujuan perusahaan bisnis tentu lebih sempit dari pada kebijakan ekonomi nasional. Perusahaan mempunyai tujuan tertentu yang harus dicapai, seringkali beroperasi dalam dimensi ruang dan waktu yang terbatas, perusahaan bisnis merupakan bagian kepentingan publik yang mempengaruhi dan mengarahkan kebijakan – kebijakan nasional.
Ada tiga pernyataan yang dipostulasikan:
1. Perusahaan bisnis merupakan unit yang esensial dalam stuktur ekonomi suatu negara.
2. Perusahaan bisnis mencapai tujuanya dengan cara yang terbaik melalui koordinasi erat aktifitas – aktifitasnya dengan kebijakan – kebijakan ekonomi nasional dalam lingkungannya.
3. Kepentingan publik dilayani dengan baik jika akuntansi perusahaan bisnis saling berhubungan erat dengan kebijakan nasional.
Akuntansi keuangan yang berorientasi pada makroekonomi mengakui secara formal dalam kepentingan pembangunan ekonomi regional atau nasional.
2. Pola Mikroekonomis
Dengan aktifitas – aktifitas swasta dan bisnis sebagai inti urusan dalam ekonomi yang berorientasi kepada pasar dan dengan akuntansi melakukan fungsi jasa bagi bisnis dan perusahaan – perusahaan bisnis.
Beberapa dapat dipostulasikan dengan mengunakan kerangka mikroekonomis bagi akuntansi:
1. Persahaan menyediakan titik – titik fokal bagi aktifitas – aktiftas ekonomi.
2. Kebijakan perusahaan bisnis adalah untuk menjamin kelangsungan hidupnya.
3. Optimisasi dalam pengertian ekonomi adalah kebijakan terbaik perusahaan untuk bertahan.
4. Akuntansi, sebagai cabang ekonomi bisnis, mendapatakan konsep – konsep dan aplikasi – aplikasinya dari analisis ekonomi.
3. Disiplin Independen
Pengungkapan yang lengkap dan wajar dalam laporan – laporan keuangan yang dipublikasikan telah dikembangkan selama bertahun – tahun menjadi salah satu standar akuntansi yang paling penting dalam pola pengembangan disiplin independen.
4. Keseragaman Akuntansi.
Ada tiga pendekan praktis atas pola pengembangan keseragaman akuntansi yaitu:
1. Pendekatan ini merupakan suatu pendekatan prakmatis yang sangat bergantung pada konfensi dan paling sering dipakai dalam perancangan bagan – bagan akun terpisah yang seragam yaitu bagi suatu cabang industri atau perdagangan.
2. Pendekatan ekonomi merupakan keseragaman akuntansi pada dasar adalah pendekatan makro. Pendekatan ini mengkaitkan akuntansi dengan kebijakan publik.
3. Pendekatan teknis merupakan pengembangan keseragaman pekerjaan akademisi. Pendekatan ini bersifat analitis, dimana pendekatan ini berusaha memperoleh keseragaman dari prinsip – prinsip dasar pembukuan double entry. Pendekatan ini juga merupkan pendekatan umum karena perhatian langsung diberikan kepada karakteristik – karakteristik bisnis tertentu dari transaksi – transaksi akuntansi proses – proses akuntansi
III - 1. Perusahaan Multinasional Sebagai Agen Pengembangan Akuntansi
Jika memang muncul satu badan standart akuntansi keuangan yang dikhususkan bagi keperluan MNCs, maka perusahaan ini akan menjadi innovator akuntansi yang penting. karena eksistensi mereka tergantung tergantung pada inovasi organisasional, ekonomi, politik dan lainnya. peranan semacam itu bukan hal yang asing bagi mereka. dengan kata lain, kita tidak melihat alas an mengapa MNC sebagai suatu kelompok akan gagal sebagai inovator akuntansi.
dalam bab 6, persoalan penyusunan standart akuntansi internasional dibahas dalam konteks meningkatnya jumlah badan-badan dan organisasi internasional yang saat ini terlibat dalam usaha ini. sebagai besar pengamat merasa bahwa, untuk saat sekarang, harmonisasi pengukuran akuntansi dan pengungkapan keuangan yang komprehensif masih jauh dari harapan . meskipun demikian, dapat ditemui keinginan-keinginan untuk melihat harmonisasi akuntansi global yang lebih besar. IASC telah memulai sebuah upaya untuk menharmonisasikan akuntansi diseluruh Negara dan seluruh perusahaan.
Pada saat ini belum ada riset tentang kebijakan khusus pengembangan akuntansi internasional berdasarkan MNC. didalam bab 6 yang dijelaskan oleh usaha PBB cukup mendekati. tetapi emosi –politik yang telibat didalamnya sulit menjamin kesuksesan jangka pendek.
III - 2. Kebutuhan-Kebutuhan Akuntansi dari Negara-negara Berkembang.
Perhatian terhadap akuntansi dinegara-negara berkembang sedang meningkat akhir-akhir ini. literature mengenai subyek ini secara umum terbafi menjadi dua:
1. Tipe system akuntansi apa yang dibutuhkan Negara sedang berkembang?.
analisis berpendapat bahwa system akuntansi Negara berkembang seharusnya membuat dan kemudian menjalankan system yang mereka anggap tepat. analisis yang lain berusaha mengaitkan factor-faktor lingkungan dengan karakteristik akuntansi dan mengajurkan bahwa seharunya system akuntansi terkait dengan lingkungan local.
2. Pendidikan dan sarana lain apa yang harus dipakai Negara sedang berkembang untuk memperbanyak akuntan-akuntan terlatih?.
Untuk meningkatkan jumlah akuntan telatih dinegara-negara berkembang, banyak rencana pendidikan dan pelatihan telah diusulkan, sedikitnya yang telah dipraktikan dan lebih sedikit lagi yang berhasil. salah satu alas an kegagalan ini adalah karena pendidikan dan pelatihan umumnya datang dari Negara maju yang memiliki persepsi yang kurang tepat mengenai kondisi-kondisi local. ada juga pemikiran bahwa globalisasi standard an teknologi akuntansi hanya akan berguna bagi Negara berkembang jika Negara tersebut bisa mengadopsinya tanpa menimbulkan biaya pengembangan langsung. tinggakt kesuksesan pendekatan ini juga terbatas. kerjasama antar Negara juga dianjurkan hal ini melibatkan pertukaran staf pengajar, mahasiswa, kerjasama antar universitas dan program beasiswa
Untuk memperjelas pemahaman pembaca, walapun sepintas, mengenai aktivitas-aktivitas akuntansi dinegara-negara berkembang, kami secara subyektif mengelompokan aktivitas-aktivitas ini kedalam Sembilan pola atau system yaitu ;
1. Anglophone.
(Negara Pesemakmuran Inggris : Hongkong, Singapure, Malaysia, India, Pakistan Nigeria, Ghana, Kenya dan Zambia), dalam kelompok ini institute-institut melaksanakan kualifikasinya sendiri, dengan bantuan pendidikan dari universitas sementara badan-badan professional menyediakan bantuan teknis, menentukan dan mengelolah ujian-ujian, dan akhirnya memberikan status keanggotaan profesi. pemerintah pun mengakui adanya kualifikasi akuntan professional yang dikembangkan sendiri ini. keangotaan dalam U.K Institut of chatered Accountants mendapat pengakuan paling tinggi.
2. ASEAN ( Association Of South East Asian Nations)
Negara yang tergabung dalam ASEAN adalah Indonesia, Filipina, Brunei, Thailand, Vietnam, Myanmar, Laos, Kamboja, dan Timor Leste. Negara-negara ASEAN membentuk federasi akuntan mereka sendiri, terutama untuk mendorong perkembangan akuntansi dari dalam. Tujuan Federasi adalah ;
1. Membentuk Filososfi ASEAN bagi profesi akuntansi dan,
2. membentuk medium bagi hubungan yang lebih era, Kerjasama regional, dan saling bantu diantara akuntan-akuntan ASEAN.
Diluar pengaruh Kolonial, ASEAN menggunakan Standar IASC sebagai titik permulaan pekerjaan mereka. akuntansi dinegara ini merupakan bidang yang paling populer. akuntansi pun merupakan salah satu kunci pembangunan ekonomi.
3. Asia-Oceania
Negara yang tergabung dalam Asia-Oceania adalah Korea Selatan, Taiwan, Papua New Guinea, dan Negara kepulauan di samudera pasifik. Terutama untuk Korea selatan dan Taiwan keduanya telah mencapai terobosan pembangunan ekonomi selama dua decade belakangan dan berhasil menjalankan industrialisasi dengan cara mereka masing-masing, untuk istilah akuntansi keuangan, kelompok ini mengikuti pola AS. pada akhirnya Mungkin Sistem Asia-Amerika muncul.
4. Cina.
Sejarah, Budaya, dan luas-absolutnya membuat Cina Sepertiya tidak mungkin didominai dari luar, tanpa terkecuali akuntansinya, Salah satu ketetapan Mao adalah bahwa akuntansi harus dibuat cukup sederhana sehingga setiap warganegara bisa memahaminya secara penuh, wujud dukungan dari kepemimpinan RRC adanya sebuah moderenisasi akuntansi yaitu berupa banyaknya mahasiswa cina sekarang yang mempelajari akuntansi dinegara maju, perusahaan-perusahaan professional dari barat melakukan seminar dan kursus-kursus pelatihan di cina.
5. Eropa Timur.
Kelompok Negara ini meliputi : Bulgaria, Replubik Ceko, Hongaria, Jerman Timur (dulu) Dan Rumania. sebelum tahun 1989 negara-negara tersebut direncana kan memiliki ekonomi yang terpusat. demokratisasi politik akhir-akhir ini yang hamper mirip dengan Negara berkembang, maka darinegara di eropa timur dimasukan dalam system Negara-negara berkembang.
akuntansi dieropa timur sedang dalam masa peralihan dari system perencanaan terpusat menjadi system pasar barat.
6. Francophone.
Kelompok Negara ini meliputi : sebagian besar koloni Belanda dan Perancis terutama di Polinesia dan seluruh Afrika. semua mengikuti tradisi perancis yaitu memusatkan semua pemikiran akuntansi pada suatu chart of account nasional raksasa. chart tersebut pada dasarnya adalah perangkat klasifikasi yang melayani tidak hanya perusahaan-perusahaan bisnis tetapi juga akuntansi pajak dan pendapatan nasional.
7. Mediterania.
Kelompok Negara ini meliputi : Spanyol, Italia, Malta, Yunani, Turki dan Lebanon Negara-negara ini memiliki kekayaan sejarah akuntansi namun saat ini sedang keterbelakangan pengembangan akuntansi. Mereka mengeluarkan sedikit sekali bahkan tidak sama sekali sumberdaya untuk riset-riset akuntansi, dan universitas hampir tidak memberikan perhatian sedikitpun atas pengembangan akuntansi, dan kehadiran profesi akuntansi tidak begitu diketahui secara nasional dan social. kendala-kendala bahasa membatasi partisipasi mereka dalam komite dan konferensi internasional.
8. Timur Tengah.
Dibawah kepemimpinan Mesir dan Negara-negara teluk, pola akuntansi dunia baru muncul yang tergantung pada ekonomi minyak dan berorientasi pada investasi keluar, namun pencatatan system pola ini dengan agama Islam, pada saat ini segala hal yang terjadi semuanya harus ada pertimbangan-pertimbangan secara Islam, tak terkecuali akuntansi.
Walaupun sistem akuntansi yang diadaptasi adalah pola Inggris-Amerika (Aglo), sistem ini banyak mengandung karakteristik yang unik, contohnya adalah perlakuan terhadap bunga. klarena diislam melarang pembebanan atau penerimaan bunga, nilai waktu (Time Value), pendekatan penilaian (bukan Biaya Historis) terhadap pengukuran akuntansi sesuai dengan konteks Islam. terdapat cukup banyak alasan untuk percaya bahwa pada saatnya nanti sesuatu yang bernama “Akuntansi Islam” akan muncul dan Menyebar.
9. Amerika Selatan.
Selama tiga decade belakangan Negara-negara di Amerika Selatan mengalami tekanan Inflasi yang paling buruk diduni. Hal ini berpengaruh besar terhadap standart dan praktik akuntansi disana dimana pengakuan efek Inflasi bersifat rutin. selain itu pengakuan ini didasarkan pada penyesuain daya beli umum diseluruh Amerika Selatan.
III - 3. AKTIVTAS-AKTIVITAS PENDUKUNG
pengembangan akuntansi internasional dibantu secara ekstensif oleh sejumlah badan pemerintahan,asoisasi akuntansi professional ,dan institusi . badan dan organisasi yang terlibat secara aktif dalam penyusunan standar akuntansi internasional di bahas dalam Bab6. dengan cepatnya pertumbuhan penyusunan standar akuntansidan auditing internasional , baik dari segi dampak dan lingkup , satu bab penuh di sediakan untuk aspek akuntansi internasional ini.
Aktivitas-aktivitas pendukung diluar pergerakan standar internasional secara umum bisa di klafikasikan menjadi ;
1. Organisasi-organisasi regional
2. Institusi-institusi
Organisasi-organisasi regional telah terbentuk mulai dari pantai pasifik hingga Afrika Barat. Organisasi-organisasi ini berlaku sebagai penyangga antara kepentingan-kepentingan nasional yang kaku dengan kepentingan-kepentingan internasional yang luas . walaupun tujuan dan prosedur kerja organisasi –organisasi regional sepunuhnya bersifat internasional,mereka membatasi lingkup mereka masing-masing dalam area geografis yangf jelas.Isu-isu dan masalah – masalah yang dirasa tersangkut dengan
region tertentu merupakan titik fokal mereka.Mereka berkerja melalui struktur komite yang rumit dan secara terbuka mendukung internasionalisme akuntansi melalui kongres-kongres dan konferensi –konferensi periodik. mereka juga melakukan lokakarya-lokakarya dan seminar – seminar dan mengoperasikan sejumlah program pendidikan.
Institusi-institusi yang mendukung akuntansi internasional meliputi parlemen-paelemen dari universitas-universitas diseluruh dunia,serta eksekutif-eksekutif keuangan dan analis-analis keuangan keterbatasan ruang membuat kami menyebut hanya beberapa contoh saja . Sumber-sumber pendukung lain telah kami bentangkan dalam Bab 1.
III – 3 – 1. Organisasi-Organisasi Regional
Kelompok-kelompok akuntan professional ini bervariasi dalam besaran dan efektifitasnya. kelompok-kelompok yang paling muda adalah kelompok-kelompok Timut Tengah dan tertua adalah kelompok –kelompok skandinavia. beberapa dari kelompok tersebut hanya bertemu secara periodic sementara yang lain memiliki seketariat, program-program publikasi, dan struktur komite yang rumit. kami secara arbitrer mengelompokan mereka berdasarkan area geografis.
Afrika. pada tahun 1979, African Accounting Council (AAC) dibentuk, anggotanya adalah penjabat pemerintahan dari hampir 30 negara Afrika, yang membuat AAC sangat politis tujuan tertulis dari organisasi ini sangat ambisius, yaitu meliputi standardisasi akuntansi diseluruh Negara Afrika, pengembangan material pengajaran akuntansi di afrika, dan pertukaran spesialisasi dari pakar akuntansi antar Negara afrika, seketariat AAC yang permanen didirikan di Zaire.
ASIA. Assosiation of South East Asian Nations (ASEAN) sedang membangun hubungan ekonomi yang lebih erat secara internal dan hubungan yang lebih baik dengan bagian dunia lainnya secara eksternal bagi enam Negara anggotanya (Indonesia, Singapore, Malaysia, Filipina, Thailand dan Brunai) hanya masalah waktu sebelum ASEAN menelurkan Asian Federation of Accountants (AFA), yang resmi berdiri 12 Maret 1977 di Bangkok. Tujuan utama di AFA seperti termaksudalam kontitusinya adalah. “untuk menyediakan sebuah organisasi bagi akuntan-akuntan ASEAN dalam rangka memajukan status profesi dalam wilayah ini lebih lanjut dengan maksud untuk menegakkan filosofi ASEAN di atas.Profesi akutansi tersebut…untuk membentuk medium bagi hubungan yang lebih erat, kerjasama regional, dan saling bantu antar akuntan-akuntan ASEAN, dan… untuk bekerjasama dengan kelompok-kelompok bisnis regional ASEAN yang usaha-usaha pembangunan ekonominya mungkin bisa dilengkapi oleh akuntan-akuntan ASEAN.”
AFA memiliki seketariatan permanen diManila. AFA diatur oleh dewan yang terdiri dari seorang wakildari masing-masing Negara ASEAN. selain itu AFA diakui secara resmi oleh ASEAN Council Of Foreign Ministries.
Empat Komite AFA adalah :
1. Standart dan Prinsip-Prinsip Akuntansi.
2. Standart dan Prinsip-Prinsip Auditing
3. Pendidikan
4. Pengembangan Profesi.
Eropa. Asosiasi akuntansi utama di eropa saat ini adalah Federation des Expert Comptables Europeens (FEE – Federation of Europeens Accountants). FEE terbentuk setelah Union Europeenne des Expertes Comptables Economiques et Financiers (UEC) melakukan Merger dengan groupe d’Etude (GE) bulan Oktober 1986. UEC didirikan di paris tahun 1951 oleh 12 assosiasi akuntansi professional eropa dan terahkir memiliki 25 organisasi anggota dari 19 negara.
Timur Tengah. Seperti diindikasikan sebelumnya, perspektif islam mulai meresap kedala lingkungan akuntansi internasional organisasi yang ada ditimur tengah antara lain Arab Society of Certified Accountants yang menjadi pusat aktivitas akuntansi professional timur tengah dan organisasi non –islam di timur tengah adalah Jerusalem Conferences on Accountancy.
Belahan Bumi Barat. Asociacion Inter Americaa de Contabilidad (AIC) juga disebut dengan Interamerica Accounting Assoiation. AIC berorentasi pada badan-badan akuntansi Amerika Utara, Selatan, dan Tengah.
III – 3 – 2. INTITUSI – INTITUSI
Asosiasi Akademik dari akuntan yang tidak memiliki federasi dunia atau struktur organisasi lainnya. Asosiasi-asosiasimacam ini yang aktif telah menjadi organisasi sekutu dan American Accounting Association (AAA). kelompok – kelompok sekutu saling tukar publikasi, saling kunjung pada pertemuan – pertemuan tahunan, dan selalu memperhatikan setiap kesempatan untuk melakukan pertukaran staf pengajar dan proyek-proyek riset. Asosiasi – asosiasi akademik yang terlibat adalah ;
Accounting Association Of Australia and New Zealand (AAANZ)
British Accounting Association (BAA)
Canadian Academic Accounting Association (CAAA)
Eurepean Accounting Association (EAA)
French Accounting Association (FAA)
Indian Accounting Association (IAA)
Japan Accounting Association(JAA)
Korean Accounting Association (KAA)
Nigerian Association of Teachers of Accounting (NATA)
South Africa Association of University Instructors of Accounting (SAAUIA)
Diatara sejumlah tujuan khusus seksi akuntansi Internatiosional AAA adalah :
1. Mendorong Riset akuntansi Internasional dan pertukaran hasil – hasil riset secara aktif.
2. Mensponsori sesi – sesi teknis pada pertemuan – pertemuan regional, nasional dan/atau internasional untuk menyediakan sebuah forum bagi diskusi hasil – hasil riset.
3. Membentuk kelompok – kelompok penasihat multinasional bagi proyek – proyek riset tertentudengan kapasitas komunikasi multi-bahasa.
4. memudahkan pertukaran staf pengajar dan mahasiswa internasional.
5. Mengorganisir Komite-komite permanen atau ad hoc atau gugus-gugus tugas untuk menangani isu-isu akuntansi internasional penting yang sedang muncul.
6. Mengembangkan sumberdaya untuk mendukung program-program pendidikan dan riset akuntansi internasional yang disponsori oleh seksi ini.
KRITIK DAN SARAN
Setelah anda membaca dan mempelajari makala yang kami susun, apabila terdapat kekurangan atau kesalahan dalam penyusunan makalah yang kami buat, kami mohon dengan segala perhatiaannya berkenan memberikan kritik atau saran di bawah ini:
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Dapat Dikirim ke ;
E – mail : fian.tyo@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar